Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Rano, yang berada di Desa Mehalaan Barat, Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), akan menjadi pusat Holtikultura.  Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik ketika berkunjung sangat menyetujui permintaan warga UPT Rano Mamasa, agar daerah itu menjadi pusat holtikultura. 

UPT Rano Mamasa merupakan sebuah daerah transmigrasi pedalaman, yang jarak tempuhnya 13 KM dari Jl Poros Mamasa.  Akses jalan menuju pemukiman transmigrasi terbilang rusak parah, hanya sebagian saja yang sudah dicor. 

Jalannya berlubang, menanjak dan berkelok, jika hujan turun, jalan itu akan menjadi licin. UPT Rano dihuni 250 kepala keluarga (KK)  dan ada penambahan 35 KK yang akan diterima, pada Senin (22/8/2022) besok.  Nantinya beberapa tanaman pertanian akan menjadi ciri khasnya, seperti tanaman lengkeng, alpukat, hingga durian.  "Agar Upt ini ada spesifikasinya, nanti kita sepakati untuk menjadikan sebagai pusat kawasan holtikultura," terang Akmal Malik, saat berkunjung, Minggu (21/8/2022). 

Dikatakan, ia sudah memerintahkan dinas terkait untuk menyiapkan Surat Keputusan (SK) gubernur.  Dan akan mengirim secepatnya bantuan bibit yang akan ditanami di kawasan itu.  UPT Rano tersebut memiliki areal luas lahan lebih dari 200 hektar. 

Sudah ada tanaman holtikultura yang telah membuahkan hasil, seperti jeruk, singkong, manggis, alpukat dan markisa.  "Di sini kita tanam lengkeng, kopi dan durian. Kita tunggu lima sampai sepuluh tahun untuk melihat hasilnya," ujarnya.